Anda merasa haus? itu tanda awal tubuh kurang cairan! jangan lupa minum!
poster kupinjam dari sini.
Menurut Wikipedia,
dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan elekrolit tubuh. Dehidrasi ini terjadi karena kekurangan zat natrium, kekurangan air serta kekurangan natrium dan air.
Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran, koma, hingga meninggal dunia.
Semua pasti udah tau dong, pentingnya keseimbangan cairan dalam tubuh kita?
Sebagian besar komposisi tubuh kita, 2/3-nya, (sumber lain mengatakan 75%-nya), terdiri dari air, sehingga sangat jelas dan tak dapat dibantah lagi, air sangat diperlukan tubuh untuk melancarkan sistem metabolisme agar berjalan dengan baik dan optimal.
gambar kupinjam dari sini
Nah, cairan tubuh berperan sangat penting untuk:
- Melancarkan peredaan darah.
Saat kekuangan cairan tubuh, darah akan mengental dan hal ini berpengaruh buruk pada kinerja hati, jantung dan otak. Hmm..pantes… otakku lemot…
- Mengatur suhu tubuh
Suhu normal tubuh manusia adalah 36 derajat Celcius. Saat kekurangan air, suhu tubuh akan meningkat. Hati-hati. Ini ”alarm” pertama untuk kita.
- Melancarkan pencernaan dan membuang sisa racun
Cairan tubuh berperan membawa nutrisi dan oksigen dalam darah untuk diantarkan ke sel-sel tubuh yang memerlukannya. Kekurangan air minum akan menghambat kelancaran kerja usus besar, sehingga terjadilah konstipasi atau sembelit.
Air sangatlah berjasa dalam mengeluarkan zat yang dianggap racun oleh tubuh (misalnya nikotin, kafein dan alkohol) melalui air seni, keringat, dan feses.
- Pernafasan
Paru-paru harus selalu dalam keadaan basah agar tetap optimal dalam menjalankan fungsinya untuk memproses udara yang kita hirup menjadi oksigen bersih yang akan masuk ke sel-sel tubuh, kemudian memompa sisa-sisa respirasi berupa karbondioksida keluar dari tubuh.
- Kulit
Boleh dikatakan, kulit bekerja paling keras untuk melindungi bagian dalam tubuh kita. Dia harus menjaga suhu tubuh tetap normal baik dari suhu panas ataupun dingin. Paparan sinar matahari, suhu dingin, AC dan makanan yang kita konsumsi sangat berpengaruh pada kesehatan dan kondisi kulit kita. Nah, diperlukan asupan air yang cukup untuk menjaga kulit tetap sehat, elastis, lembab dan lembut supaya ”baju alami” kita ini sanggup bekerja maksimal melindungi tubuh kita.
- Otot dan persendian
Fungsi serta pergerakan persendian dan otot kita dilindungi oleh cairan tubuh yang berfungsi sebagai pelumas. Kekurangan cairan tubuh menyebabkan otot mengempis, persendian nyeri hingga menyebabkan kelelahan dan kejang otot. Pernah melihat atlet yang mengalami kram? Mungkin begitulah gambaran resiko yang bisa kita lihat… bagi atlet dan mereka yang melakukan aktifitas berlebih hingga banyak mengeluarkan keringat, minum banyak cairan akan meminimalkan resiko kelelahan dan kram otot.
- Masa pemulihan
Setelah sembuh dari sakit, pasien tetap harus menjaga asupan cairan/cukup minum, karena selama sakit, besar kemungkinan komposisi cairan tubuh kita sangat terganggu, sehingga perlu upaya untuk memulihkan kondisi tubuh seperti sedia kala.
Apa sih penyebab dehidrasi?
Sebenarnya, dalam keadaan normal pun, kita pasti kehilangan cairan tubuh saat Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK), saat berkeringat dan menangis, dan bahkan, bernafas pun ada cairan yang terbuang lho… Nah,dehidrasi bisa menjadi serius karena hilangnya cairan tubuh dalam jumlah besar, terlalu sedikit air yang dikonsumsi, atau, kombinasi keduanya, yang biasanya terjadi pada kasus berikut:
- Diare: alasan paling umum penyebab dehidrasi, di mana sistem pencernaan terganggu sehingga lebih banyak cairan tubuh terbuang. Banyak penderita diare, khususnya balita yang meninggal karena dehidrasi. Hati-hati jika buang air lebih dari 4x sehari.
- Vomiting/muntah: kehilangan sejumlah besar cairan dan penderita kesulitan mengganti cairan yang hilang dengan sekedar minum jika penderita kesulitan mentoleransi cairan yang masuk.
- Keringat berlebih dan demam: untuk mendinginkan suhu tubuh, semakin banyak cairan tubuh yang terpakai.
- Diabetes: penderita diabetes biasanya sering buang air kecil.
- Korban kebakaran: korban kebakaran biasanya mengalami dehidrasi serius karena kulit dan bagian tubuh yang mengalami luka bakar tak dapat berfungsi dengan baik.
- Penderita tidak bisa minum: nausea (mual karena kehamilan), sakit tenggorokan atau mulut, dan dalam kondisi koma.
- Kelainan pencernaan: Penderita tidak bisa mentolerir jumlah air yang terlalu banyak sekaligus.
Gejala dehidrasi
Dehidrasi Ringan
- Haus
- Kulit wajah memerah
- Suhu tubuh meningkat
- mulut dan lidah kering, air liur berkurang
- sedikit urine sedikit dan berwarna agak gelap.
- Pusing dan lemah
- Kulit kering
- Kulit bibir pecah-pecah
- Mata kering, karena produksi air mata berkurang
- Kram otot (kesemutan) di tangan dan kaki.
Dehirasi sedang hingga berat
- Tidak buang air kecil
- denyut nadi lemah dan cepat
- tekanan darah menurun drastis
- kontraksi otot tangan, kaki, perut dan punggung
- kejang
- perut kembung
- ubun-ubun cekung
- gangguan kinerja jantung
- kesadaran berkurang hingga pingsan
Bahayakah?
YA!! Bila tak tertangani dengan baik, dan segera, dehidrasi sangat berbahaya karena bisa menyebabkan darah mengental, kehilangan kesadaran, gangguan pada otak, ginjal, jantung dan paru-paru. Pembuluh darah bisa mengerut dan fatal akibatnya.
Pemeriksaan secara fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan nadi, denyut jantung, elastisitas kulit (meraba dan ”mencubit” kulit) dan memeriksa kondisi mata (kering atau tidak).
gambar kupinjam dari sini.
Tes dan treatment
1. Tes urin
Urine Specific Gravity (Mungkin massa jenis urin maksudnya ya? Ada yang bisa membantu menjelaskan?)
2. Tes darah:
Blood chemistries: tes kimia darah untuk mengecek elektrolit dalam darah khususnya tingkat Sodium, Potasium dan bikarbonat.
BUN (Blood Urea Nitrogen) – yang mungkin meningkat karena dehidrasi
CBC (Complete Blood Count) – untuk melihat konsentrasi kepekatan darah
Creatinin — kreatin meningkat dalam gejala dehidrasi
Pencegahan
- Minum air putih/mineral secukupnya, minimal 8 (delapan) gelas sehari.
- Jangan tunggu sampai terasa haus.
- Hati-hati jika dalam kurun 4jam Anda tidak buang air kecil.
- Minum air isotonik/berion, dokterku sih menyarankan P*cari Sw*at…
- Batasi konsumsi makanan yang memicu diare atau mual.
- Jika gejala berlanjut, jangan tunda lagi, segeralah ke dokter!
Oh! Tubuh kita yang cerdas!
Waduh, nggak perlu repot-repot mencatat segala gejala dehidrasi di atas, nggak bakal keluar di ulangan besok kok….
Tubuh kita dirancang untuk mengenali kebutuhan biologisnya sendiri, misalnya lapar kala tubuh perlu makanan, haus saat perlu minum, kapan tubuh harus berkeringat serta buang air besar dan kecil.
Nah, saat tubuh perlu cairan, otak kita akan memberi peringatan.
Dari pengalamanku sendiri, sekedar share ya, perhatikan hal-hal seperti ini dalam kebiasaan sehari-hari. Hati-hati dan waspadai gejala kurang cairan yang kadang justru dianggap enteng dan sering diabaikan berikut.
- sering panas dalam dan pusing
- sembelit
- bibir kering dan pecah-pecah
- tidak kencing dalam waktu 4 jam atau lebih
- air seni berwarna kuning/gelap
- suhu tubuh meningkat/kadang demam
- mata pedih dan kulit kering
- kesemutan, artinya terjadi kekacauan dalam keseimbangan elektrolit dalam tubuh, tahap ini sudah serius ya…
Ceritaku
1. Percaya deh, dehidrasi itu nggak enak blas!
2. Meskipun hasil cubitan dokterku tak separah gambar di atas, tapi dokter tetap menyarankan aku opname agar tertangani dengan baik.
3. Darahku sempat agak mengental, berbalik masuk selang infus dan membuat infus macet. Waktu darah itu disedot keluar, ahay…. linunyaaaa….
4. Lebih baik mencegah daripada mengobati itu bener deh!
****
Semoga kita semua makin waspada dan perhatian pada kebutuhan danketubuhan kita ya…
Semoga tulisan ini bermanfaat, terutama bagi saudara-saudara yang sebentar lagi akan memasuki bulan puasa, sebaiknya tambahkan minuman berisotonik waktu sahur dan sesudah berbuka tentu saja, untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit cairan tubuh.
Sumber: