Seperti halnya kencan di dunia nyata, kencan online juga menyisakan efek samping trauma. Menurut penelitian Profesor Monica Whitty, dari University of Leiceste, trauma bukan hanya terjadi karena hilangnya jalinan cinta, melainkan juga harus mengorbankan sejumlah uang.
Whitty melihat ada modus penipuan yang dilakukan sejumlah orang di situs kencan online. Mereka tidak jujur mengungkap jati dirinya. Misalnya, mereka memasang foto orang lain dan menggunakan situs kencan untuk tujuan mengelabui korban. Pelaku akan mengambil hati korban, baru kemudian menjarah uangnya.
Korbannya bisa dari pria mau pun wanita. Mereka yang terjebak dengan buaian asmara pelaku, biasanya tidak segan untuk memberikan apa pun. Kondisi pesikologis yang sudah mabuk asmara inilah menjadi jalan mulus bagi pelaku untuk meminta dikirimi sejumlah uang dalam jumlah besar.
Dari 15 korban yang diwawancarai Whitty, pelaku memang memilih korban yang potensial. Korban yang saat pertama kali memberikan respon positif berlebihan, menjadi target yang akan terus didekati. Saat korban percaya bahwa hubungan bisa berlanjut dengan langkah seirus, barulah pelaku melakukan aksi penipuannya.
“Pandangan kami bahwa trauma yang disebabkan oleh penipuan ini lebih buruk dari yang lain. Karena adanya ‘serangan ganda’ yang dialami oleh korban yaitu kehilangan uang dan kehilangan ‘hubunganromantis‘,” kata Whitty seperti dikutip Times of India.
0 komentar:
Posting Komentar